[FF] Just U Part 2

Key P.O.V
“Kau ingat yang kita lakukan tadi? Ehm.. sebenarnya itu bukan sekedar latihan saja, tapi… itu benar-benar ingin kukatakan padamu” sambungnya. Aku tidak mengerti apa yang dimaksudnya. Aku hanya diam dan memasang wajah heran. “A… aku suka denganmu Key” sambungnya lagi. Kali ini, aku tak mungkin terdiam. Aku tak mau terjadi salah paham dengannya. “Mianhe, tapi aku tak bisa. Kau adalah sahabatku sejak kecil” ucapku perlahan. Ia menunduk dan terdiam. “Kau sudah mempunyai seorang yeoja?” tanyanya tiba-tiba membuka suara. Mataku terbelalak mendengar perkataanya. “Ya” jawabku singkat. Entah kenapa mulut ini dengan sendirinya mengatakan hal itu. Dan entah kenapa, rasanya tenang ketika mengucapkannya.

“Hyojin?” tanyanya lagi. Aku terdiam sejenak. Ada apa dengan hari ini. Aku merasa hati ku benar-banar terpukul. Hari ini aku telah membuat hati Hyojin sakit, dan haruskah kini aku membuat sakit hati sahabatku juga. “Yeojamu adalah Hyojin?” tanyanya lagi ketika mendapati aku terdiam. “Ya” jawabku tegas. “Maafkan aku, aku harus pergi” ucapku pamit pada Nicole. Ia hanya terdiam. Aku pergi meningalkannya. Aku bergegas ke apartemen Hyojin. Hatiku tak tenang. Aku harus meminta maaf padanya. Dan, aku harus mengatakan perasaan ku padanya sekarang. Aku menaiki mobilku dan menuju apartemen Hyojin dengan menggenggam erat kalung itu.
Sesampainya di sana, kamar Hyojin terlihat sepi. Sepertinya ia sedang tidak disini. Sepuluh menit, tiga puluh menit, hingga 1 jam tlah terlewat. Tetapi tak ada tanda kehadiran darinya. Hatiku semakin gelisah memikirkannya. Aku terus berjalan mondar-mandir. Hingga aku tertidur di kursi depan kamar Hyojin. Tak lama kemudian, ia datang kearahku yang sedang tertidur. Mengangkat kepalaku, dan mengalaskannya dengan sebuah bantal. Memberiku sebuah selimut. Duduk disebelahku, dan merapikan rambutku dengan tersenyum manis. Senyum ini, rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatnya tertuju padaku. Ia menyentuh wajahku dengan lembut. Kemudian masuk ke kamarnya. Aku terus berfikir, apa ini sungguh-sungguh terjadi? Aku harap ini benar-benar terjadi. Hingga akhirnya mataku terbelalak. Ternyata hanya mimpi. Kulihat jam tanganku sudah menunjukan pukul 23.00, tapi kamar Hyojin tetap sepi. Kemana dia? ‘drrd-drrd’ Segera kuambil handphone ku yang bergetar itu. Onew hyung menelfonku, dengan maksud menyuruhku pulang. Alhasil aku pun pulang. Walau hatiku tetap saja gelisah. Aku akan menemuinya besok.

Hyojin P.O.V
Aku memutuskan untuk menginap di sebuah panti asuhan. Sering sekali aku sudah datang kesini. Entah kenapa, aku merasa tenang ketika berada disini. Mereka selalu menyambutku dengan terbuka. Tapi entah kenapa juga, hari ini perasaan ku terus saja gelisah. Aku duduk dijendela kamar. Melihat kelangit hitam. Melihat bulan dan salah satu bintang yang bersinar cerah dan saling berdekatan. Entah kenapa tiba-tiba air mataku jatuh. “Hyojin eonni tidak tidur?” Tanya seorang gadis yang sekamar denganku. Aku segera menghapus air mataku dan melihat kearahnya. “Sebentar lagi. Kau tidur dulu saja” ucapku dengan mencoba tersenyum kepadanya.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, sudah terdengar suara yang begitu berisik disekitarku. Pasti mereka sudah memulai aktivitas mereka. Aku membuka mataku, dan kudapati Kyumin umma datang kearah ku dengan ditarik oleh Hyun. Tiba-tiba umma memegang keningku. “Ya ampun Hyojin-ah, badanmu panas sekali. Tunggu disini, umma ambilkan kompres” ucapnya keluar dari kamarku. Ada apa? Kemudian aku bangkit dengan posisi duduk di kasur. Aku memegang keningku sendiri, ada apa? Aku rasa baik-baik saja. Dan baru kusadari, Hyun berdiri di depanku dan memperhatikanku. “Kau tidak sekolah?” tanyaku sambil mengacak-acak rambutnya. Hyun adalah seorang yatim piatu sejak kecil. Umma dan appa nya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dan ia ditemukan selamat oleh Tim Penyelidik. Kini ia berumur 6 tahun. “Tidak, hari ini aku libur” jawabnya polos.

Kemudian umma masuk dan menyuruh ku berbaring kembali. Tapi aku ada jam kuliah pagi hari ini. Aku memaksa beranjak berdiri. Tapi tiba-tiba saja, kepalaku pusing dan hampir saja aku terjatuh. “Sudahlah, kau beristirahat saja hari ini. Aku rasa badan mu sedang tidak sehat” ucap umma dengan menuntunku kembali ke kasur. Mengompresku kemudian pergi keluar kamar untuk melanjutkan aktivitasnya. Aku mengambil handphone ku. Tertulis empat pesan masuk dan Sembilan miscall. Ada sms dari kedua sahabatku, Young Ae, dan Soora. Inti sms nya juga sama, menanyakan keberadaanku. Dan Sembilan miscall dari Key.

Kepada : Young Ae, Soora
Aku tidak enak badan, jadi aku tidak kuliah. Oh ya, beberapa hari ini aku akan menginap di panti asuhan yang biasa aku datangi. Jadi apartement ku akan selalu sepi. Kalau kalian ada perlu denganku, kemari saja ^^ ~Hyojin~

Tak kusadari, ternyata Hyun masih tetap dikamarku. Ia terus memperhatikanku. Sebenarnya apa yang ia pikirkan? Semakin kulihat wajah Hyun, aku teringat seseorang. Tiba-tiba otakku memutar ulang kejadian kemarin, hingga kepalaku terasa sangat sakit. Tiba-tiba mataku terbelalak. Key. Ia begitu mmirip dengan Key. “Hyun, jika kau menatapku seperti itu, kau terlihat seperti Key” ucapku dengan mengacak-acak rambutnya. “Sekarang bergegaslah kesekolah, sebelum umma marah tehadapmu” lanjutku. “Key? Siapa itu?” tanyanya penasaran. “Key adalah temanku, sudah, cepatlah bersiap ke sekolah” jawabku singkat dengan tersenyum kearahnya. Tapi ia tidak beranjak, ia tetap berdiri disamping kasurku. Dengan menatapku polos. “Tidak, aku ingin menjaga Hyojin noona, hingga sembuh” jelasnya. Aku segera membuka tasku. Aku mengambil sebuah kalung yang berlambangkan LH. Kalung ini hadiah dari umma ku, ketika ulang tahunku ke 17 lalu. Aku memakaikan kalung itu pada Hyun. “Hyun, sekarang bergegaslah kesekolah. Jika kau menjaga kalung ini, itu sama saja kau menjagaku hingga sembuh. Oke” ucapku dengan mencubit hidungnya. “Oke” jawabnya riang dengan memegang kalung itu. Kemudian ia bergegas ke sekolah. Entah kenapa melihatnya tersenyum, membuat air mataku jatuh.
TBC~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar